#nulis-dunia tanpa KOMA#
Saat memutuskan mengambil pilihan studi Ilmu komunikasi,jujur ga pernah terbayangkan mau belajar apa saya nanti di situ. Parah. Memang, tidak patut di contoh, memang. Tapi, setelah jadi mahasiswa komunikasi selama beberapa bulan (walaupun termasuk palajar yang tidak jelas, baik dari muka dan tingkah laku). Gambaran tentang komunikasi semakin jelas. Yang jelas Bu Mur itu Dosen PIK plus Terkom, KPS itu ada di lantai 2 FISIP Unair, dan Bu Rachma Ida itu Kepala Departemen (betul tidak??commers?). Oke kembali ke topik. Di sini (baca: studi komunikasi) ternyata hal yang saya sukai yaitu NULIS (nulis apa saja, tapi saya ga suka nulis puisi, cerpen, apalagi pelajaran, hehe ya saya memang malas nulis tapi hobi saya nulis. nulisin tembok) sangat diperlukan. Saya jadi ingat dulu pas masa-masa PPKMB (sejenis kegiatan MOS gitu) Pak Bagong Suyanto, Dosen Sosiologi yang kebetulan jadi pembicara di situ berkata, ingat banget aku sama kata-katanya yang ini :
"Bekal mahasiswa Fisip itu adalah MENULIS, menulis dan terus menulislah, dan temukan keajaibannya"
bagi orang lain mungkin kata-kata ini biasa, tapi bagi saya kata ini menginspirasi saya sekali. makasih Bapak, gara-gara Bapak ngomong begitu saya jadi semakin semangat menulis, menulisi tembok-tembok kos saya hahaha.
Yaa, di Komunikasi skilll menulis itu perlu, apalagi yang ngambil Jurnalistik. Jadilah saya jadi punya cita-cita jadi jurnalis. Dan sebagai permulaan, iseng-iseng saya ikut klub jurnalistik yang ada di kampus saya. KOMA, itulah nama klubnya dan nama majalahnya. Di sini saya sama beberapa ekor teman seangkatan saya (syesa, muarif, glori, gimon, taanjung, fia, harits, dinda) bergabung jadi reporter yang menerima wangsit dari para kakak-kakak senior kami untuk wawancara dan menulis liputan. Edisi 1 KOMA sudah keluar 2 minggu lalu, :D ada rasa senang tersendiri mendapati tulisan kita terpampang dan dibaca orang lain. Dan sekarang saya sedang pusing, Uooooo soalnta artikel saya untuk edisi selanjutnya belum kelar semua. HAHA tapi ada asiknya. Gara-gara KOMA ini kita jadi sering mondar-mandir ke KPS (Kantor Program Studi), kantornya para dosen dan staff untuk wawancara. Hmm harapanku sih semoga dengan ikut klub ini, kemampuan menulisku bisa berkembang dan pengalaman berhadapan dan interview orang bisa nambah. Yakin deh, suatu saat akan berguna, untukku dan msa depanku. HIDUP NULIS. HIDUP KOMA> HIDUP JURNALISTIK.